Bercerita Tentang Pengalaman PMM di Desa Tanggung

    Haloo, apa kabar? karena sekarang ketika aku upload cerita ini masih feelnya lebaran, aku mau mohon maaf lahir batin jikalau ada kata-kataku yang menyinggung dan melukai hati pembaca🙇 Semoga dengan berlalunya bulan Ramadan akan datang hal baik di lembaran baru yang akan kita isi lagi hingga bertemu bulan ramadan berikutnya.

    Jadi kita masuk dicerita yaa~ Siapkan camilan dan juga waktu kalian buat baca my storyy yang mungkin sedikit membosankan dan agak belibet bahasanya wkwk. Okee sebelum masuk aku mau ngenalin dulu nih apa itu PMM. Jadi PMM itu kepanjangan dari Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa, singkatnya dia seperti KKN yang pastinya semua orang tau guna dan tujuan dari program KKN. Nah di kampusku ini ketika pandemi 2 tahun lalu program KKN digantikan dengan program PMM yang lebih singkat dan juga anggotanya lebih sedikit. Program PMM ini bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa dari semester berapapun. Tidak ada ketentuan tentang semesternya.

    Ceritaku dimulai dari sini, dimana salah satu temanku punya seorang kekasih (asek) yang udah semester tua, dulunya udah pernah ikut PMM cuman ada salah satu temannya yang tbtb menghilang, nah itu bikin dia ngga bisa lolos PMM. Makanya temenku mengusulkan kita bertiga (yg temenku kuliah ciwi" itu) buat ikut PMM bareng pacarnya itu. Saat itu aku mikirnya ya PMM waktu libur semester yang ga bakal ganggu kuliahku di semester 4 ini. Dimana kalian tahu bahwa semester 4 adalah semester horror yang membuktikan bahwa kalian salah jurusan atau tidak wkwk. Dikampusku lebih tepatnya dijurusanku yaitu Informatika, tiap 2 minggu sekali pasti diadakan praktikum. Nah ketika di semester 4 ini bakal ada 4 praktikum dari matkul yang tergolong horror dan menyusahkan😃

   

3 srikandi pejuang praktikum

    Nah kebetulan yang menyusahkan ternyata jadwal PMM kita ada di awal semester 4 dan lebih kebetulan lagi bahwa jadwalnya bersamaan dengan bulan Ramadan, keren ga tuhh😃 Ya sudahlah ya disyukuri aja~ PMM kami dilaksanakan di desa tempat tinggal salah satu teman kami yaitu Desa Tanggung, Turen. Jarak dari Kota Malang menuju Desa Tanggung kurang lebih sekitar 1 jam jika naik motor dan jalanan tidak begitu padat. 

    Program kami ada sekitar 6 mulai dari pembuatan aplikasi desa, pembetulan website, bagi-bagi takjil, mengadakan lomba ramadan, sosialisasi, dan terakhir membuat video.

guaya ga se HAHAH
    Jarak antara desa dan kotaku sedikit jauh jadi pastinya aku punya partner sepeda motor wkwk. Jadi tiap kali aku ke sana pasti selalu bareng temenku Rindang. Kita selalu bergantian ketika menyetir, kalau berangkat aku kalau pulang Rindang. Kita berdua udah pernah otw di pagi hari, siang, sore, bahkan malam sekitar jam 11 an juga pernahhh. Karena PMM ini bebarengan dengan praktikum dan kelas kuliah, maka ketika di Bulan Ramadan kemarin aku hanya sempat solat terawih 3 kali selama 1 bulan 😢 Sedih bgtttt

 

with partner pedaan hehe. 

 

Pembukaan PMM bersama pengurus Desa Tanggung

    Hari pertama kami datang ke Desa kami melakukan pembukaan PMM yang dihadiri oleh Kepala Desa hingga seluruh staf yang bekerja di balai desa. Salah satu tamu yang datang adalah seorang Modin. Jadi besoknya kami di undang untuk mengikuti acara Imtihan dan Haflah Akhirussanah di TPQ An-Nur Salsabil

Foto bersama Pak Kyai dan Pak Modin

    Bulan Ramadan kami isi dengan melakukan program PMM. Salah dua proker yang kami ajukan ke kampus adalah proker yang berhubungan dengan Bulan Ramadan yaitu bagi-bagi takjil dan lomba bulan suci ramadan. Bagi-bagi takjil kami lakukan terlebih duluu. Kami rencana membuat es buah, namun ibu temanku yang rumahnya kami gunakan sebagai basecamp punya jadwal takjil juga. Jadi kami membantu dan sekalian kami masukkan sebagai proker. Takjil pertama ini ialah nasi kotak, di isi dengan ayam, terong, dan nasi. Kami membantu dalam hal memasak.

Lagi ngupas bawang nich wkwkw

Mengantarkan takjil sekalian membantu menata takjil di masjid 
    Hari berikutnya kami membuat takjil lain. Kami membeli buah, nata, jelly, dan juga beberapa hal yang diperlukan untuk membuat takjil. Sudah pasti tau lah ya mau bikin apaa wkwkw. Bener bangettt, kita mau bikin Es Buah!!! 

Lagi potong-potong buah Takjil yang kita buat dapat sekitar 30-50 an gelas.
    Ketika menjelang magrib baru kami bawa ke masjid untuk ditata di sana. Sebenernya masih ada beberapa hal yang perlu diceritakan, seperti ketika kita membuat lomba untuk seluruh TPQ di Desa Tanggung. Mungkin dilain kesempat lah yaaa, tungguin aja dan pantau terus blog akuu!!! Sampai bertemu di part keduaaaaaa~

Terima kasih karena sudah baca💗












 

Share:

0 comments